Thursday, July 1, 2010

CIA

0 tanggapan
Sedang asyik-asyik surfing
ria di internet Mozilla Firefox
secara tidak sengaja
menemukan INFO yang
sangat-sangat PENTING
berikut isi INFO nya, ketika
sudah di baca harap di sebar
luaskan kepada teman-teman
yang ada di seluruh
NUSANTARA....
Sebuah dokumen yang
berklasifikasi sangat rahasia
(TOP SECRET!!!), bocor
ketangan wartawan. Dokumen
itu adalah laporan CIA kepada
Pentagon yang sejatinya
akan diteruskan ke Gedung
Putih. Menurut dokumen
tersebut, Sebenarnya
setelah Irak, Indonesia akan
jadi sasaran berikutnya.
Tapi intel-intel CIA yang lebih
dulu diterjunkan ke
Indonesia, menyimpulkan
bahwa bila AS menyerang
Indonesia, maka perang akan
sangat mahal dan AS akan
banyak menderita kerugian.
Untuk lebih jelasnya, berikut
nukilan isi dokumen tersebut
yang telah diterjemahkan
dari bahasa Inggris ke
bahasa gaul:
dokumen..:”Kepada Yth,
Kepala Staf Gabungan
Jenderal Richard Myers
Tembusan: Direktur CIA
(intelnya lupa nama bos
sendiri)
Begitu memasuki perairan
Indonesia, Armada Ketujuh
kita akan dihadang pihak Bea
Cukai karena membawa
masuk senjata api dan
peralatan perang tanpa surat
izin dari pemerintah RI. Ini
berarti kita harus
menyediakan “Uang Damai”.
Coba hitung berapa besarnya
jika bawaannya sedemikian
banyak.
Kemudian bila kita mendirikan
base camp militer, bisa
ditebak di sekitar base camp
pasti akan dikelilingi tukang
bakso, tukang es kelapa,
lapak VCD bajakan, sampai
obral celana dalam Rp 10.000
dapat 3. Belum lagi para
pengusaha komedi puter
yang bakal ikut mangkal di
sekitar base camp juga.
Kemudian kendaraan-
kendaraan tempur serta
tank-tank lapis baja yang
diparkir dekat base camp
akan dikenakan retribusi
parkir oleh petugas dari
dinas perpakiran daerah,
maupun preman-preman
sekitar. Jika dua jam pertama
perkendaraan dikenakan Rp.
10.000,- (maklum tarif orang
bulé), berapa yang harus
dibayar pemerintah AS kalau
kendaraan & tank harus
parker selama sebulan atau
setahun lebih seperti di Irak
sekarang ini.
Belum lagi, para pengusaha
parkir swasta yang bisa
melobi Gubernur Jakarta
XXXX untuk menaikkan tarif
parkir. Lobi itu sangat mulus
karena salah satu komisaris
perusahaan parkir terbesar
di Jakarta itu adalah bekas
tentara. Nah, XXXX ini juga
tentara.
Belum lagi, di sepanjang jalan
ke lokasi base camp, kita
harus menghadapi para Pak
Ogah yang berlagak
mengatur jalan sambil
memungut biaya bagi
kendaraan yang memutar.
Bisa dibayangkan, berapa
recehan yang harus kita
siapkan setiap ada operasi
tempur menuju pusat-pusat
musuh, seperti Cilangkap.
Dari Tanjung Priok (tempat
pasukan AS mendarat) ke
Cilangkap saja, ada berapa
kali pertigaan atau putaran.
Bakal pusing deh kita.
Nah, suatu kerepotan besar
bagi rombongan pasukan jika
harus berkonvoi, karena
konvoi yang berjalan lambat
pasti akan dihampiri para
pengamén, pengemis dan
anak-anak jalanan, ini
berarti harus mengeluarkan
recehan lagi. Belum lagi jika
di jalan bertemu polisi yang
sedang bokek, udah pasti
kena semprit karena konvoi
tanpa izin. Bayangkan berapa
uang damai yang harus
dikeluarkan untuk polantas-
polantas itu.
Itu baru polantas Pak Myers,
belum lagi petugas DLLAJR.
Anda harus melihat sendiri
bagaimana mereka beraksi.
Tank-tank dan truk-truk kita
kan belum di ’kir’. Nah, itu
pertanda buruk. Setiap kali
‘ kir’, berapa duit yang harus
kita keluarkan untuk
membayar yang resmi dan
tidak resmi. Belum lagi kalau
kita mau menyerbu Kodam di
daerah lain, maka kita harus
melewati JEMBATAN TIMBANG
milik DLLAJR juga. Siapkan
saja uang pelicin.
Di base camp militer, tentara
AS sudah pasti nggak bisa
tidur, karena nyamuknya
busettt, gede-gede kayak
vampire. Kalau mau
mendatangkan penyemprotan
dari Dinas Kesehatan, nah
siapin aje deh amplopannye.
Pagi harinya pasukan kita
kagak bakal bisa mandi
karena di sungai banyak di
lalui “Rudal Kuning” yang
ditembakkan penduduk
setempat dari “Flying
helicopter” alias wc terapung
di atas sungai.
Pasukan AS juga tidak bisa
jauh-jauh dari peralatan
perangnya, karena di sekitar
base camp sudah mengintai
pedagang besi loakan yang
siap mempereteli peralatan
perang canggih yang kita
bawa. Meléng sedikit saja,
tank Abraham kebanggaan
kita bakal siap dikiloin.
Belum lagi para curanmor
yang siap beraksi dengan
kunci T-nya yang akan
merebut jip-jip perang kita
yang kalau didempul dan cat
ulang bisa dijual mahal ke
anak-anak
orang kaya yang pengen
gaya-gayaan di sekitar
Menteng (dekat Kedutaan
Besar kita).
Dan yang lebih menyedihkan
lagi, badan pasukan AS akan
jamuran karena tidak bisa
berganti pakaian. Soalnya,
kalau nekat menjemur
pakaian dan meléng sedikit
saja, besok pakaian mereka
sudah mejeng di pasar
Jatinegara di lapak-lapak
pakaian bekas.
Peralatan telekomunikasi kita
juga harus dijaga ketat,
karena para bandit kapak
merah sudah mengincar
peralatan itu. Dan kita juga
harus membayar sewa tanah
yang digunakan untuk base
camp kepada Haji Husin, Haji
Mamat, dan engkong Jai para
pemilik tanah yang orang
Betawi.
Di samping itu, ada aturan
wajib lapor kalau bawa tamu
1×24 jam dan harus izin RT/
RW dan kelurahan setempat.
Bayangkan, berapa meja
yang harus kita lalui dengan
amplopan. Apalagi, pasukan
AS suka bawa cewek.
Membayangkan ini semua,
kami intel-intel CIA
merekomendasikan untuk
tidak usah menyerang
indonesia.