Tuesday, May 18, 2010

Pematung Raja

0 tanggapan
Suatu ketika, hiduplah
seorang pematung.
Pematung ini, bekerja
pada seorang raja yang
masyhur dengan tanah
kekuasaannya. Wilayah
pemerintahannya
sangatlah luas. Hal itu
membuat siapapun yang
mengenalnya, menaruh
hormat pada raja ini.
Sang pematung, sudah
lama sekali bekerja pada
raja ini. Tugasnya adalah
membuat patung-patung
yang diletakkan
menghiasi taman-taman
istana. Pahatannya indah,
karena itulah, ia menjadi
kepercayaan raja itu sejak
lama. Ada banyak raja-
raja sahabat yang
mengagumi keindahan
pahatannya saat
mengunjungi taman
istana.
Suatu hari, sang raja
mempunyai rencana
besar. Baginda ingin
membuat patung dari
seluruh keluarga dan
pembantu-pembantu
terbaiknya. Jumlahnya
cukup banyak, ada 100
buah. Patung-patung
keluarga raja akan di
letakkan di tengah taman
istana, sementara patung
prajurit dan
pembantunya akan di
letakkan di sekeliling
taman. Baginda ingin,
patung prajurit itu
tampak sedang
melindungi dirinya.
Sang pematung pun
mulai bekerja keras, siang
dan malam. Beberapa
bulan kemudian, tugas itu
hampir selesai. Sang Raja
kemudian datang
memeriksa tugas yang
diperintahkannya. ?
Bagus. Bagus sekali, ujar
sang Raja. ?Sebelum aku
lupa, buatlah juga patung
dirimu sendiri, untuk
melengkapi monumen
ini.?
Mendengar perintah itu,
pematung ini pun mulai
bekerja kembali. Setelah
beberapa lama, ia pun
selesai membuat patung
dirinya sendiri. Namun
sayang, pahatannya tak
halus. Sisi-sisinya pun
kasar tampak tak dipoles
dengan rapi. Ia berpikir,
untuk apa membuat
patung yang bagus, kalau
hanya untuk di letakkan di
luar taman. ?Patung itu
akan lebih sering terkena
hujan dan panas,?
ucapnya dalam hati,
pasti, akan cepat rusak.?
Waktu yang dimintapun
telah usai. Sang raja
kembali datang, untuk
melihat pekerjaan
pematung. Ia pun puas.
Namun, ada satu hal kecil
yang menarik
perhatiannya. ?Mengapa
patung dirimu tak sehalus
patung diriku? Padahal,
aku ingin sekali
meletakkan patung
dirimu di dekat patungku.
Kalau ini yang terjadi,
tentu aku akan
membatalkannya, dan
menempatkan mu
bersama patung prajurit
yang lain di depan sana.?
Menyesal dengan
perrbuatannya, sang
pematung hanya bisa
pasrah. Patung dirinya,
hanya bisa hadir di
depan, terkena panas dan
hujan, seperti harapan
yang dimilikinya.
---
Teman, seperti apakah
kita menghargai diri
sendiri? Seperti apakah
kita bercermin pada diri
kita? Bagaimanakah kita
menempatkan
kebanggaan atas diri kita?
Ada kalanya memang,
ada orang-orang yang
selalu pesimis dengan
dirinya sendiri. Mereka,
kerap memandang
rendah kemuliaan yang
mereka miliki.
Namun, apakah kita mau
dimasukkan ke dalam
bagian itu. Saya percaya,
tak banyak orang yang
menghendaki dirinya
mau dimasukkan sebagai
orang yang pesimis. Kita
akan lebih suka menjadi
orang yang bernilai lebih.
Sebab, Allah pun
menciptakan kita tak
dengan cara yang main-
main. Tuhan
menciptakan kita dengan
kemuliaan mahluk yang
sempurna.
Dan teman,
sesungguhnya, kita
sedang memahat patung
diri kita saat ini. Tapi
patung seperti apakah
yang sedang kita buat?
Patung yang kasar, yang
tak halus pahatannya,
ataukah patung yang
indah, yang
memancarkan
kemuliaan-Nya? Patung
yang bernilai mahal, yang
menjadi hiasan terindah,
atau patung yang
berharga murah yang tak
layak diletakkan di tempat
utama?
Memang, tak ada yang
tahu akan ditempatkan
dimana patung-patung
diri kita kelak. Karena
hanya Tuhan lah Maha
Tahu. Karenanya,
bentuklah patung-patung
itu dengan indah.
Pahatlah dengan halus,
agar kita bisa ditempatkan
di tempat yang terbaik, di
sisi-Nya. Poleslah setiap
sisinya dengan kearifan
budi, dan kebijakan hati,
agar memancarkan
keindahan. Susuri setiap
lekuknya dengan
kesabaran, dan
keikhlasan.
Pahatan yang kita
torehkan saat ini, akan
menentukan tempat kita
di akhirat kelak.
Bentuklah ?patung? diri
Anda dengan indah!

Monday, May 17, 2010

Kisah Kasih Sayang

0 tanggapan
Kisah di bawah ini adalah
kisah yang saya dapat
dari milis alumni Jerman,
atau warga Indonesia yg
bermukim atau pernah
bermukim di sana.
Demikian layak untuk
dibaca beberapa menit,
dan direnungkan seumur
hidup.
Saya adalah ibu dari tiga
orang anak dan baru saja
menyelesaikan kuliah
saya. Kelas terakhir yang
harus saya ambil adalah
Sosiologi. Sang Dosen
sangat inspiratif, dengan
kualitas yang saya
harapkan setiap orang
memilikinya. Tugas
terakhir yang diberikan ke
para siswanya diberi
nama "Smiling." Seluruh
siswa diminta untuk pergi
ke luar dan memberikan
senyumnya kepada tiga
orang asing yang
ditemuinya dan
mendokumentasikan
reaksi mereka. Setelah itu
setiap siswa diminta
untuk mempresentasikan
didepan kelas. Saya
adalah seorang yang
periang, mudah
bersahabat dan selalu
tersenyum pada setiap
orang. Jadi, saya
pikir,tugas ini sangatlah
mudah.
Setelah menerima tugas
tsb, saya bergegas
menemui suami saya
dan anak bungsu saya
yang menunggu di
taman di halaman
kampus, untuk pergi
kerestoran McDonald's
yang berada di sekitar
kampus. Pagi itu
udaranya sangat dingin
dan kering. Sewaktu
suami saya akan masuk
dalam antrian, saya
menyela dan meminta
agar dia saja yang
menemani si Bungsu
sambil mencari tempat
duduk yang masih
kosong.
Ketika saya sedang dalam
antrian, menunggu untuk
dilayani, mendadak setiap
orang di sekitar kami
bergerak menyingkir, dan
bahkan orang yang
semula antri dibelakang
saya ikut menyingkir
keluar dari antrian.
Suatu perasaan panik
menguasai diri saya,
ketika berbalik dan
melihat mengapa mereka
semua pada menyingkir ?
Saat berbalik itulah saya
membaui suatu "bau
badan kotor" yang cukup
menyengat, ternyata
tepat di belakang saya
berdiri dua orang lelaki
tunawisma yang sangat
dekil! Saya bingung, dan
tidak mampu bergerak
sama sekali. Ketika saya
menunduk, tanpa
sengaja mata saya
menatap laki-laki yang
lebih pendek, yang berdiri
lebih dekat dengan saya,
dan ia sedang
"tersenyum" kearah saya.
Lelaki ini bermata biru,
sorot matanya tajam, tapi
juga memancarkan kasih
sayang. Ia menatap
kearah saya, seolah ia
meminta agar saya dapat
menerima 'kehadirannya'
ditempat itu. Ia menyapa
"Good day!" sambil tetap
tersenyum dan sembari
menghitung beberapa
koin yang disiapkan
untuk membayar
makanan yang akan
dipesan.
Secara spontan saya
membalas senyumnya,
dan seketika teringat oleh
saya 'tugas' yang
diberikan oleh dosen
saya. Lelaki kedua sedang
memainkan tangannya
dengan gerakan aneh
berdiri di belakang
temannya. Saya segera
menyadari bahwa lelaki
kedua itu menderita
defisiensi mental, dan
lelaki dengan mata biru
itu adalah "penolong"nya.
Saya merasa sangat
prihatin setelah
mengetahui bahwa
ternyata dalam antrian itu
kini hanya tinggal saya
bersama mereka,dan
kami bertiga tiba2 saja
sudah sampai didepan
counter.
Ketika wanita muda di
counter menanyakan
kepada saya apa yang
ingin saya pesan, saya
persilahkan kedua lelaki ini
untuk memesan duluan.
Lelaki bermata biru
segera memesan "Kopi
saja, satu cangkir Nona."
Ternyata dari koin yang
terkumpul hanya itulah
yang mampu dibeli oleh
mereka (sudah menjadi
aturan direstoran disini,
jika ingin duduk di dalam
restoran dan
menghangatkan tubuh,
maka orang harus
membeli sesuatu). Dan
tampaknya kedua orang
ini hanya ingin
menghangatkan badan.
Tiba2 saja saya diserang
oleh rasa iba yang
membuat saya sempat
terpaku beberapa saat,
sambil mata saya
mengikuti langkah
mereka mencari tempat
duduk yang jauh terpisah
dari tamu2 lainnya, yang
hampir semuanya
sedang mengamati
mereka.. Pada saat yang
bersamaan, saya baru
menyadari bahwa saat itu
semua mata di restoran
itu juga sedang tertuju ke
diri saya, dan pasti juga
melihat semua 'tindakan'
saya. Saya baru tersadar
setelah petugas di
counter itu menyapa
saya untuk ketiga kalinya
menanyakan apa yang
ingin saya pesan. Saya
tersenyum dan minta
diberikan dua paket
makan pagi (diluar
pesanan saya) dalam
nampan terpisah.
Setelah membayar
semua pesanan, saya
minta bantuan petugas
lain yang ada di counter
itu untuk mengantarkan
nampan pesanan saya ke
meja/tempat duduk
suami dan anak saya.
Sementara saya
membawa nampan
lainnya berjalan
melingkari sudut kearah
meja yang telah dipilih
kedua lelaki itu untuk
beristirahat. Saya letakkan
nampan berisi makanan
itu di atas mejanya, dan
meletakkan tangan saya
di atas punggung telapak
tangan dingin lelaki
bemata biru itu, sambil
saya berucap "makanan
ini telah saya pesan untuk
kalian berdua."
Kembali mata biru itu
menatap dalam ke arah
saya, kini mata itu mulai
basah ber-kaca2 dan dia
hanya mampu berkata
"Terima kasih banyak,
nyonya." Saya mencoba
tetap menguasai diri
saya, sambil menepuk
bahunya saya berkata
"Sesungguhnya bukan
saya yang melakukan ini
untuk kalian, Tuhan juga
berada di sekitar sini dan
telah membisikkan
sesuatu ketelinga saya
untuk menyampaikan
makanan ini kepada
kalian."
Mendengar ucapan saya,
si Mata Biru tidak kuasa
menahan haru dan
memeluk lelaki kedua
sambil terisak-isak. Saat
itu ingin sekali saya
merengkuh kedua lelaki
itu. Saya sudah tidak
dapat menahan tangis
ketika saya berjalan
meninggalkan mereka
dan bergabung dengan
suami dan anak saya,
yang tidak jauh dari
tempat duduk mereka.
Ketika saya duduk suami
saya mencoba
meredakan tangis saya
sambil tersenyum dan
berkata "Sekarang saya
tahu, kenapa Tuhan
mengirimkan dirimu
menjadi istriku, yang
pasti, untuk memberikan
'keteduhan' bagi diriku
dan anak-2ku! " Kami
saling berpegangan
tangan beberapa saat dan
saat itu kami benar2
bersyukur dan
menyadari, bahwa hanya
karena 'bisikanNYA' lah
kami telah mampu
memanfaatkan
'kesempatan' untuk dapat
berbuat sesuatu bagi
orang lain yang sedang
sangat membutuhkan.
Ketika kami sedang
menyantap makanan,
dimulai dari tamu yang
akan meninggalkan
restoran dan disusul oleh
beberapa tamu lainnya,
mereka satu persatu
menghampiri meja kami,
untuk sekedar ingin
'berjabat tangan' dengan
kami. Salah satu
diantaranya, seorang
bapak, memegangi
tangan saya, dan berucap
Tanganmu ini telah
memberikan pelajaran
yang mahal bagi kami
semua yang berada
disini, jika suatu saat saya
diberi kesempatan oleh
NYA, saya akan lakukan
seperti yang telah kamu
contohkan tadi kepada
kami." Saya hanya bisa
berucap "terima kasih"
sambil tersenyum.
Sebelum beranjak
meninggalkan restoran
saya sempatkan untuk
melihat kearah kedua
lelaki itu, dan seolah ada
'magnit' yang
menghubungkan bathin
kami, mereka langsung
menoleh kearah kami
sambil tersenyum, lalu
melambai-2kan
tangannya kearah kami.
Dalam perjalanan pulang
saya merenungkan
kembali apa yang telah
saya lakukan terhadap
kedua orang tunawisma
tadi, itu benar2 'tindakan'
yang tidak pernah terpikir
oleh saya.
Pengalaman hari itu
menunjukkan kepada
saya betapa 'kasih
sayang' Tuhan itu sangat
HANGAT dan INDAH
sekali! Saya kembali ke
college, pada hari terakhir
kuliah dengan 'cerita' ini
ditangan saya. Saya
menyerahkan 'paper'
saya kepada dosen saya.
Dan keesokan harinya,
sebelum memulai
kuliahnya saya dipanggil
dosen saya ke depan
kelas, ia melihat kepada
saya dan berkata,
"Bolehkah saya
membagikan ceritamu ini
kepada yang lain?"
dengan senang hati saya
mengiyakan.
Ketika akan memulai
kuliahnya dia meminta
perhatian dari kelas untuk
membacakan paper saya.
Ia mulai membaca, para
siswapun mendengarkan
dengan seksama cerita
sang dosen, dan ruangan
kuliah menjadi sunyi.
Dengan cara dan gaya
yang dimiliki sang dosen
dalam membawakan
ceritanya, membuat para
siswa yang hadir di
ruang kuliah itu seolah
ikut melihat bagaimana
sesungguhnya kejadian
itu berlangsung, sehingga
para siswi yang duduk di
deretan belakang didekat
saya diantaranya datang
memeluk saya untuk
mengungkapkan
perasaan harunya.
Diakhir pembacaan paper
tersebut, sang dosen
sengaja menutup
ceritanya dengan
mengutip salah satu
kalimat yang saya tulis
diakhir paper saya.
"Tersenyumlah dengan
'HATImu', dan kau akan
mengetahui betapa
'dahsyat' dampak yang
ditimbulkan oleh
senyummu itu." Dengan
caraNYA sendiri, Tuhan
telah 'menggunakan' diri
saya untuk menyentuh
orang-orang yang ada di
McDonald's, suamiku,
anakku, guruku, dan
setiap siswa yang
menghadiri kuliah di
malam terakhir saya
sebagai mahasiswi.
Saya lulus dengan 1
pelajaran terbesar yang
tidak pernah saya
dapatkan di bangku kuliah
manapun, yaitu:
"PENERIMAAN TANPA
SYARAT." Banyak cerita
tentang kasih sayang
yang ditulis untuk bisa
diresapi oleh para
pembacanya, namun
bagi siapa saja yang
sempat membaca dan
memaknai cerita ini
diharapkan dapat
mengambil pelajaran
bagaimana cara
MENCINTAI SESAMA,
DENGAN
MEMANFAATKAN
SEDIKIT HARTA-BENDA
YANG KITA MILIKI, dan
bukannya MENCINTAI
HARTA BENDA YANG
BUKAN MILIK KITA,
DENGAN
MEMANFAATKAN
SESAMA!
Jika anda berpikir bahwa
cerita ini telah menyentuh
hati anda, teruskan cerita
ini kepada orang2
terdekat anda, agar
setidaknya orang yang
membaca cerita ini akan
tergerak hatinya untuk
bisa berbuat sesuatu
(sekecil apapun) bagi
sesama yang sedang
membutuhkan uluran
tangannya!
Orang bijak mengatakan:
Banyak orang yang
datang dan pergi dari
kehidupanmu, tetapi
hanya 'sahabat yang
bijak' yang akan
meninggalkan JEJAK di
dalam hatimu. Untuk
berinteraksi dengan
dirimu, gunakan
nalarmu. Tetapi untuk
berinteraksi dengan
orang lain, gunakan
HATImu! Orang yang
kehilangan uang, akan
kehilangan banyak, orang
yang kehilangan teman,
akan kehilangan lebih
banyak! Tapi orang yang
kehilangan keyakinan,
akan kehilangan
semuanya!
Orang-orang muda yang
'cantik' adalah hasil kerja
alam, tetapi orang-orang
tua yang 'cantik' adalah
hasil karya seni. Belajarlah
dari PENGALAMAN
MEREKA, karena engkau
tidak dapat hidup cukup
lama untuk bisa
mendapatkan semua itu
dari pengalaman dirimu
sendiri.

Friday, May 7, 2010

Kata bijak

0 tanggapan
1. Hanya mereka yang
berani gagal dapat meraih
keberhasilan (Robert F.
Kennedy)
2. Setiap pria dan wanita
sukses adalah pemimpi-
pemimpi besar. Mereka
berimajinasi tentang masa
depan mereka, berbuat
sebaik mungkin dalam
setiap hal, dan bekerja
setiap hari menuju visi
jauh ke depan yang
menjadi tujuan mereka
(Brian Tracy)
3. Percayalah pada
keajaiban, tapi jangan
tergantung padanya (H.
Jackson Brown, Jr)
4. Rayulah aku, dan aku
mungkin tak
mempercayaimu. Kritiklah
aku, dan mungkin aku tak
menyukaimu. Acuhkan
aku, dan aku mungkin tak
memaafkanmu.
Semangatilah aku, dan aku
mungkin takkan
melupakanmu (William
Arthur)
5. Jika Anda membuat
seseorang bahagia hari ini,
Anda juga membuat dia
berbahagia dua puluh
tahun lagi, saat ia
mengenang peristiwa itu
(Sydney Smith)
6. Manusia yang paling
lemah adalah orang yang
tidak mampu mencari
teman. Namun yang lebih
lemah dari itu adalah
orang yang mendapatkan
banyak teman tetapi
menyia-nyiakannya. (Ali
bin Abi Thalib)
7. Jangan segan untuk
mengulurkan tangan
Anda. Tetapi, jangan juga
segan untuk menjabat
tangan orang lain yang
datang pada Anda (Pope
John XXIII)
8. Alam memberi kita satu
lidah, akan tetapi memberi
kita dua telinga, agar kita
mendengar dua kali lebih
banyak daripada berbicara
(La Rouchefoucauld)
9. Sahabat paling baik dari
kebenaran adalah waktu,
musuhnya yang paling
besar adalah prasangka,
dan pengiringnya yang
paling setia adalah
kerendahan hati (Caleb
CC.)
10. Kebahagiaan
tergantung pada apa yang
dapat Anda berikan, bukan
pada apa yang Anda
peroleh (Mohandas
Ghandi)
11. Kegagalan tidak diukur
dari apa yang telah Anda
raih, namun kegagalan
yang telah Anda hadapi,
dan keberanian yang
membuat Anda tetap
berjuang melawan
rintangan yang bertubi-
tubi (Orison Swett
Marden)
12. Dan bahwa setiap
pengalaman mestilah
dimasukkan ke dalam
kehidupan, guna
memperkaya kehidupan
itu sendiri. Karena tiada
kata akhir untuk belajar
seperti juga tiada kata
akhir untuk kehidupan
(Annemarie S.)
13. Urusan kita dalam
kehidupan bukanlah untuk
melampaui orang lain,
tetapi untuk melampaui
diri sendiri, untuk
memecahkan rekor kita
sendiri, dan untuk
melampaui hari kemarin
dengan hari ini (Stuart B.
Johnson)
14. Saya telah mempelajari
kehidupan pria-pria besar
dan wanita-wanita
terkenal, dan saya
menemukan bahwa
mereka yang mencapai
puncak keberhasilan
adalah mereka yang
melakukan pekerjaan-
pekerjaan yang ada di
hadapan mereka dengan
segenap tenaga, semangat
dan kerja keras (Harry S.
Truman)
15. Sebagian orang
mengatakan kesempatan
hanya datang satu kali, itu
tidak benar. Kesempatan
itu selalu datang, tetapi
Anda harus siap
menanggapinya (Louis
L ’amour)
16. Kegagalan dapat dibagi
menjadi dua sebab. Yakni
orang yang berpikir tapi
tidak pernah bertindak dan
orang yang bertindak tapi
tidak pernah berpikir
(W.A. Nance)
17. Kebahagiaan tertinggi
dalam kehidupan adalah
kepastian bahwa Anda
dicintai apa adanya, atau
lebih tepatnya dicintai
walaupun Anda seperti diri
Anda adanya (Victor
Hugo)
18. Jika kita memulainya
dengan kepastian, kita
akan berakhir dalam
keraguan, tetapi jika kita
memulainya dengan
keraguan, dan bersabar
menghadapinya, kita akan
berakhir dalam kepastian
(Francis Bacon)
19. Jangan melihat masa
lalu dengan penyesalan,
jangan pula melihat masa
depan dengan ketakutan,
tapi lihatlah sekitarmu
dengan penuh kesadaran
(James Thurber)
20. Orang-orang menjadi
begitu luar biasa ketika
mereka mulai berpikir
bahwa mereka bisa
melakukan sesuatu. Saat
mereka percaya pada diri
mereka sendiri, mereka
memiliki rahasia
kesuksesan yang pertama
(Norman Vincent Peale)
21. Kebahagiaan akan
tumbuh berkembang
manakala Anda
membantu orang lain.
Namun bilamana Anda
tidak mencoba membantu
sesama, kebahagiaan akan
layu dan mengering.
Kebahagiaan bagaikan
sebuah tanaman, harus
disirami tiap hari dengan
sikap dan tindakan
memberi (J. Donald
Walters)
22. Sedikit sekali orang
yang memiliki hartanya
sendiri. Hartalah yang
memiliki mereka (Robert
G. Ingersoll)
23. Hidup adalah sebuah
tantangan, maka
hadapilah. Hidup adalah
sebuah nyanyian, maka
nyanyikanlah. Hidup
adalah sebuah mimpi,
maka sadarilah. Hidup
adalah sebuah permainan,
maka mainkanlah. Hidup
adalah cinta, maka
nikmatilah (Bhagawan Sri
Sthya Sai Baba)
24. Orang yang bahagia
bukanlah pada lingkungan
tertentu, melainkan orang
dengan sikap-sikap
tertentu (Hugh Downs)
25. Jangan takut untuk
mengambil satu langkah
besar bila memang itu
diperlukan. Anda tak akan
bisa melompati jurang
dengan dua lompatan kecil
(David Lloyd George)
26. Tak ada rahasia untuk
menggapai sukses.
Sukses itu dapat terjadi
karena persiapan, kerja
keras dan mau belajar dari
kegagalan (General Collin
Power)
27. Kita menilai diri kita
dengan mengukur dari
apa yang kita rasa mampu
untuk kerjakan, orang lain
mengukur kita dengan
mengukur dari adap yang
telah kita lakukan (Henry
Wadsworth Longfellow)
28. Pengalaman bukan
apa yang terjadi pada
Anda, melainkan apa yang
Anda lakukan atas apa
yang terjadi pada Anda
(Aldous Huxley)
29. Sukses seringkali
datang pada mereka yang
berani bertindak, dan
jarang menghampiri
penakut yang tidak berani
mengambil konsekuensi
(Jawaharlal Nehru)
30. Orang yang luar biasa
itu sederhana dalam
ucapan, tetapi hebat dalam
tindakan (Confusius)
31. Kita tidak tahu
bagaimana hari esok,
yang bisa kita lakukan
adalah berbuat sebaik-
baiknya dan berbahagia
hari ini (Samuel Taylor
Colleridge)
32. Amatlah sedikit yang
diperlukan untuk
membuat suatu
kehidupan yang
membahagiakan,
semuanya ada di dalam
diri Anda, yaitu di dalam
cara berpikir dan bersikap
(Fred Corbett)
33. Kesalahan terbesar
yang dibuat manusia
dalam kehidupannya
adalah terus-menerus
merasa takut bahwa
mereka akan melakukan
kesalahan (Elbert Hubbad)
34. Kebanggan kita yang
terbesar bukan karena
tidak pernah gagal, tetapi
bangkit kembali setiap kita
jatuh (Confusius)
35. Tiadanya keyakinanlah
yang membuat orang
takut menghadapi
tantangan, dan saya
percaya pada diri saya
sendiri (Muhammad Ali)
36. Banyak kegagalan
dalam hidup ini
dikarenakan orang tidak
menyadari betapa
dekatnya mereka dengan
keberhasilan, saat mereka
menyerah (Thomas Alfa
Edison)
37. Semua orang tidak
perlu malu karena berbuat
kesalahan, selama ia
menjadi lebih bijaksana
dari sebelumnya
(Alexander Pope)
38. Kita berdoa jika
kesusahan dan
membutuhkan sesuatu,
mestinya kita juga berdoa
dalam kegembiraan besar
dan rezeki melimpah
(Khalil Gibran)
39. Bagian terbaik dari
seseorang adalah
perbuatan-perbuatan
baiknya dan kasihnya
yang tidak diketahui orang
lain (William Wordsworth)
40. Hiduplah seperti
pohon kayu yang lebat
buahnya, hidup di tepi
jalan dan dilempari
dengan batu, tapi
membalas dengan buah
(Abu Bakar Sibli)
41. Apabila kamu tidak
bisa berbuat kebaikan
kepada orang lain dengan
kekayaanmu, maka berilah
mereka kebaikan dengan
wajahmu yang berseri-
seri, disertai akhlak yang
baik (Nabi Muhammad
Saw.)
42. Keramahtamahan
dalam perkataan
menciptakan keyakinan,
keramahtamahan dalam
pemikiran menciptakan
kedamaian,
keramahtamahan dalam
memberi menciptakan
kasih (Lao Tse)
43. Kaca, porselen, dan
nama baik, adalah sesuatu
yang gampang sekali
pecah, dan tak akan dapat
direkatkan kembali tanpa
bekas yang nampak
(Benjamin Franklin)
44. Kita melihat
kebahagiaan itu seperti
pelangi, tidak pernah
berada di atas kepala kita
sendiri, tetapi selalu berada
di atas kepala orang lain
(Thomas Hardy)
45. Bersikaplah kukuh
seperti batu karang yang
tidak putus-putusnya
dipukul ombak. Ia tidak
saja tetap berdiri kukuh,
bahkan ia menentramkan
amarah dan gelombang
itu (Marcus Aurelius)
46. Karena manusia cinta
akan dirinya,
tersembunyilah baginya
aib dirinya. Tidak kelihatan
olehnya walaupun nyata.
Kecil di pandangnya walau
bagaimana pun besarnya
(Jalinus At Thabib)
47. Jika orang berpegang
pada keyakinan, maka
hilanglah kesangsian.
Tetapi, jika semua orang
mulai berpegang pada
kesangsian, maka
hilanglah keyakinan (Sir
Francis Bacon)
48. Perbuatan-perbuatan
salah adalah biasa bagi
manusia, tetapi perbuatan
pura-pura itulah
sebenarnya yang
menimbulkan
permusukan dan
pengkhianatan (Johan
Wolfgang Goethe)
49. Sesuatu yang belum
dikerjakan, seringkali
nampak mustahil, kita
baru yakin kalau kita telah
melakukannya dengan
baik (Evelyn Underhill)
50. Musuh yang paling
berbahaya di atas dunia ini
adalah penakut dan
bimbang. Teman yang
paling setia, hanyalah
keberanian dan keyakinan
yang teguh (Andrew
Jackson)
51. Kebanyakan dari kita
tidak mensyukuri apa
yang sudah kita miliki,
tetapi kita menyesali apa
yang belum kita capai
(Schopenhauer)
52. Orang-orang yang
sukses telah belajar
membuat diri mereka
melakukan hal yang harus
dikerjakan ketika hal itu
memang harus
dikerjakan, entah mereka
menyukainya atau tidak
(Aldus Huxley)
53. Orang-orang hebat di
bidang apapun bukan
baru bekerja karena
mereka terinspirasi,
namun mereka menjadi
terinspirasi karena mereka
lebih suka bekerja. Mereka
tidak menyia-nyiakan
waktu untuk menunggu
inspirasi (Ernest Newman)
54. Belajarlah dari
kesalahan orang lain. Anda
tak dapat hidup cukup
lama untuk melakukan
semua kesalahan itu
sendiri (Martin Vanbee)
55. Dalam masalah hati
nurani, pikiran pertama lah
yang terbaik. Dalam
masalah kebijaksanaan,
pemikiran terakhirlah yang
terbaik (Robert Hall)
56. Cara untuk menjadi di
depan adalah memulai
sekarang. Jika memulai
sekarang, tahun depan
Anda akan tahu banyak
hal yang sekarang tidak
diketahui, dan Anda tidak
akan mengetahui masa
depan jika Anda
menunggu (William
Feather)
57. Pahlawan bukanlah
orang yang berani
menetakkan pedangnya ke
pundak lawan, tetapi
pahlawan yang
sebenarnya ialah orang
yang sanggup menguasai
dirinya ketika ia marah
(Nabi Muhammad Saw.)
58. Ancaman nyata
sebenarnya bukan pada
saat komputer mulai bisa
berfikir seperti manusia,
tetapi ketika manusia mulai
berfikir seperti komputer
(Sydney Harris)
59. Orang-orang yang
berhasil akan mengambil
manfaat dari kesalahan-
kesalahan yang ia lakukan,
dan akan mencoba
kembali untuk melakukan
dengan cara yang berbeda
(Dale Carnegie)
60. Hati yang penuh
syukur bukan saja
merupakan kebajikan
yang terbesar, melainkan
merupakan induk dari
segala kebajikan yang lain
(Cicero)
61. Semua yang dimulai
dengan rasa marah, akan
berakhir dengan rasa malu
(Benjamin Franklin)
62. Apa yang nampak
sebagai suatu kemurahan
hati, sering sebenarnya
tiada lain adalah ambisi
yang terselubung, yang
mengabaikan
kepentingan-kepentingan
kecil untuk mengejar
kepentingan-kepentingan
yang lebih besar (La
Roucefoucauld)
63. Tiga sifat manusia
yang merusak adalah :
kikir yang dituruti, hawa
nafsu yang diikuti, serta
sifat mengagumi diri
sendiri yang berlebihan
(Nabi Muhammad Saw.)
64. Kita semua hidup
dalam ketegangan, dari
waktu ke waktu, serta dari
hari ke hari, dengan kata
lain, kita adalah pahlawan
dari cerita kita sendiri
(Mary Mc Carthy)
65. Kerendahan hati
menuntun pada kekuatan,
bukan kelemahan.
Mengakui kesalahan dan
melakukan perubahan atas
kesalahan adalah bentuk
tertinggi dari
penghormatan pada diri
sendiri (John McCLoy)
66. Apapun tugas hidup
kita, lakukanlah dengan
baik. Seseorang
semestinya melakukan
pekerjaannya sedemikian
baik sehingga mereka
yang masih hidup, yang
sudah mati dan yang
belum lahir tidak mampu
melakukannya lebih baik
lagi (Marthin Luther King)
67. Perjuanganku lebih
mudah karena mengusir
penjajah, tetapi
perjuanganmu lebih sulit
karena melawan
bangsamu sendiri (Bung
Karno)
68. Orang-orang yang
gagal dibagi menjadi dua :
mereka yang berpikir
gagal padahal tidak pernah
melakukannya, dan
mereka yang melakukan
kegagalan tapi tak pernah
memikirkannya (John
Charles Salak)
69. Kegagalan adalah
sesuatu yang bisa kita
hindari dengan tidak
mengatakan apa-apa, tidak
melakukan apa-apa dan
tidak menjadi apa-apa
(Denis Waitley)
70. Persahabatan adalah
hal tersulit untuk dijelaskan
di dunia ini. Dan, itu bukan
soal yang Anda pelajari di
sekolah. Tetapi, bila Anda
tidak pernah belajar
makna persahabatan,
Anda benar-benar tidak
belajar apa pun
(Muhammad Ali)
71. Kebaikan hati adalah
ketidakmampuan untuk
tetap tenteram jika ada
orang lain yang merasa
gelisah, ketidakmampuan
merasa nyaman jika ada
orang merasa tidak
nyaman,
ketidakmampuan untuk
tetap berperasaan enak
apabila seorang tetangga
sedang gundah (Samuel
H. Holdenson)
72. Maafkanlah musuh-
musuh Anda, tapi jangan
pernah melupakan nama-
namanya (John F.
Kennedy)
73. Hal terbaik yang bisa
Anda lakukan untuk orang
lain bukanlah membagikan
kekayaan Anda, tetapi
membantu ia untuk
memiliki kekayaannya
sendiri (Benjamin Disraeli)
74. Ada dua macam
manusia di dunia ini :
mereka yang mencari
alasan dan mereka yang
mencari keberhasilan.
Orang yang mencari
alasan selalu mencari
alasan mengapa
pekerjaannya tidak selesai,
dan orang yang mencari
keberhasilan selalu
mencari alasan mengapa
pekerjaannya dapat
terselesaikan (Alan Cohen)
75. Cintailah orang yang
kau cintai sekedarnya saja,
siapa tahu, pada suatu hari
kelak, ia akan berbalik
menjadi orang yang kau
benci. Dan bencilah orang
yang kau benci
sekedarnya saja, siapa
tahu, pada suatu hari
kelak, ia akan berbalik
menjadi orang yang kau
cintai (Imam Ali RA)
76. Sebuah tong yang
penuh dengan
pengetahuan belum tentu
sama nilainya dengan
setetes budi (Phytagoras)
77. Bila rahasia sebuah
atom dari atom-atom
tersingkap, rahasia segala
benda ciptaan, baik lahir
maupun batin akan
tersingkap, dan kau takkan
melihat pada dunia ini atau
dunia yang akan datang
kecuali Tuhan (Syaikh
Ahmad Al-Alawi)
78. Lebih baik menjaga
mulut Anda tetap tertutup
dan membiarkan orang
lain menganggap Anda
bodoh, daripada
membuka mulut Anda
dan menegaskan semua
anggapan mereka (Mark
Twain)
79. Kepuasan terletak pada
usaha, bukan pada hasil.
Berusaha dengan keras
adalah kemenangan yang
hakiki (Mahatma Ghandi)
80. Hal terindah yang
dapat kita alami adalah
misteri. Misteri adalah
sumber semua seni sejati
dan semua ilmu
pengetahuan (Albert
Einstein)
81. Orang-orang yang
melontarkan kritik bagi kita
pada hakikatnya adalah
pengawal jiwa kita, yang
bekerja tanpa bayaran
(Corni Ten Boom)
82. Sukses berjalan dari
satu kegagalan ke
kegagalan yang lain, tapi
kita kehilangan semangat
(Abraham Lincoln)
83. Kata yang paling indah
di bibir umat manusia
adalah kata “Ibu”, dan
panggilan yang paling
indah adalah “ibuku”. Ini
adalah kata yang penuh
harapan dan cinta, kata
manis dan baik yang
keluar dari kedalaman hati.
(Kahlil Gibran)
84. Sahabatmu adalah
kebutuhan jiwamu yang
terpenuhi. Dialah ladang
hatimu, yang dengan
kasih kau taburi dan kau
pungut buahnya penuh
rasa terima kasih. Kau
menghampirinya di kala
hati gersang kelaparan,
dan mencarinya di kala
jiwa membutuhkan
kedamaian. Janganlah ada
tujuan lain dari
persahabatan kecuali
saling memperkaya jiwa
(Kahlil Gibran)
85. Seorang pecundang
tak tahu apa yang
dilakukannya bila kalah,
tapi sesumbar apa yang
dilakukannya bila menang.
Sedangkan pemenang tak
berbicara apa yang akan
dilakukannya bila ia
menang, tetapi tahu apa
yang dilakukannya bila ia
kalah (Eric Berne)
86. Seekor burung hantu
yang bijaksana duduk di
sebatang dahan. Semakin
banyak ia melihat,
semakin sedikit ia
berbicara. Semakin sedikit
ia berbicara, semakin
banyak ia mendengar.
Mengapa kita tidak seperti
burung hantu yang
bijaksana itu? (Edward
Hersey Richards)
87. Pandanglah hari ini,
kemarin sudah jadi
mimpi. Dan esok hanyalah
sebuah visi. Tetapi, hari ini
yang sungguh nyata,
menjadikan kemarin
sebagai mimpi
kebahagiaan, dan setiap
hari esok adalah visi
harapan (Alexander Pope)
88. Jadikan deritaku
sebagai kesaksian, bahwa
kekuasaan seorang
presiden sekalipun ada
batasnya. Karena
kekuasaan yang langgeng
hanyalah kekuasaan
rakyat. Dan di atas
segalanya adalah kekuatan
Yang Maha Esa (Bung
Karno)
89. Ia akan datang, dan
pergi. Seorang penguasa,
pengemis atau pertapa –
setiap orang yang lahir
pasti mati.
Menghembuskan nafas
terakhir di atas tahta, atau
diseret ke dalam kubur
dengan tangan dan kaki
terikat, apa bedanya?
(Kabir)
90. Satu-satunya yang
harus kita takuti adalah
ketakutan itu sendiri
(Franklin D. Rosevelt)
91. Saya melihat seorang
pemecah batu sedang
memukul sebongkah batu
padas sampai seratus kali
tanpa kelihatan retak
sedikit pun. Tapi, pada
pukulan ke seratus satu
kali, batu itu pecah
menjadi dua. Saya tahu
bahwa bukan pukulan
terakhir itu yang
membelah batu, tapi
semua pukulan yang
sudah dilakukan
sebelumnya (Jacob Riis)
92. Jika Anda membiarkan
sesuatu yang kecil berlalu,
Anda akan menemukan
kedamaian yang kecil
juga. Jika Anda
membiarkan lebih banyak
hal berlalu, Anda akan
meraih lebih banyak
kedamaian. Jika Anda
benar-benar membiarkan
seluruhnya berlalu, Anda
akan mendapatkan
seluruh kedamaian (Ajahn
Chah)
93. Apa perbedaan antara
hambatan dan
kesempatan?
Perbedaannya terletak
pada sikap kita dalam
memandangnya. Selalu
ada kesulitan dalam setiap
kesempatan dan selalu ada
kesempatan dalam setiap
kesulitan. (J. Sidlow Baxter)
94. Musisi harus
menciptakan musik.
Pelukis harus
menggoreskan
lukisannya. Penyair harus
menulis sajaknya. Mereka
harus melakukannya agar
mencapai puncak
kedamaian dalam diri
mereka sendiri. Seseorang
harus menjadi apa yang
mereka bisa jadi
(Abraham Maslow)
95. Meski Anda
menyembunyikan pikiran
buruk dalam hati Anda,
tetap akan terpancar
kekuatan kelam. Pikiran
cinta, meskipun tak
mengucapkannya, maka
dunia pun akan terasa
lebih terang (Ella Wheeler
Wilcox)
96. Kadang-kadang anda
dapat mengatasi sebuah
situasi sulit hanya dengan
bersedia memahami
orang lain. Sering yang
paling dibutuhkan oleh
seseorang adalah
mengetahui bahwa ada
seorang lain yang peduli
tentang bagaimana
perasaannya dan
berusaha memahami
posisi mereka (Brian
Tracy)
97. Orang bijak adalah dia
yang hari ini mengerjakan
apa yang orang bodoh
akan kerjakan tiga hari
kemudian (Abdullah Ibnu
Mubarak)
98. Kesempatan Anda
untuk sukses di setiap
kondisi selalu dapat diukur
oleh seberapa besar
kepercayaan Anda pada
diri sendiri (Robert Collier)
99. Saya tak pernah
menjumpai seseorang
yang menderita karena
terlalu banyak bekerja.
Lebih banyak orang
menderita karena terlalu
banyak ambisi tetapi tak
cukup berusaha (Dr.
James Mantague)
100. Nilai manusia, bukan
bagaiman ia mati,
melainkan bagaimana ia
hidup. Bukan apa yang
telah ia perolah, melainkan
apa yang telah ia berikan.
Bukan apa pangkatnya,
melainkan apa yang telah
diperbuat dengan tugas
yang diberikan Tuha
kepadanya (Ministry)
101. Perhatikan perbedaan
antara apa yang terjadi bila
seseorang berkata, “Saya
telah gagal tiga kali”, dan
apa yang terjadi bila ia
berkata, “Saya orang yang
gagal”. (S. I. Hayakawa)
102. Saat berbicara mode,
berenanglah mengikuti
arus. Saat berbicara
prinsip, tegarlah seperti
batu karang (Thomas
Jefferson)
103. Ada dua cara untuk
menjalani hidup ini
dengan mudah, percaya
pada segala sesuatu atau
meragukan segala
sesuatu. Kedua cara
tersebut membebaskan
kita dari berfikir (Theodore
Rubin)
104. Hidup dengan
melakukan kesalahan akan
tampak lebih terhormat
daripada selalu benar
karena tidak melakukan
apa-apa (George Bernard
Shaw)
105. Kegagalan adalah
satu-satunya kesempatan
untuk memulai lagi
dengan lebih cerdik (Henry
Ford)
106. Apapun fakta yang
ada di depan kita tidak
lebih penting dari sikap kita
dalam menghadapinya,
karena itulah yang
menentukan keberhasilan
atau kegagalan kita
(Norman Vincent Peale)
107. Anda adalah produk
dari lingkungan Anda.
Maka, pilihlah lingkungan
terbaik bagi
pengembangan Anda
menuju tujuan-tujuan
Anda. Analisalah hidup
Anda melalui lingkaran
Anda. Apakah hal-hal di
sekitar Anda membatu
Anda menuju sukses atau
malah menahan Anda?
(W. Clement Stone)
108. Kita harus saling
memaafkan dan kemudian
melupakan apa yang telah
kita maafkan (Andrew
Jackson)
109. Kebencian atau
dendam tidak menyakiti
orang yang tidak Anda
sukai. Tetapi setiap hari
dan setiap malam dalam
kehidupan Anda, perasaan
itu menggerogoti Anda
(Norman Vincent Peale)
110. Jangan pernah
berpisah tanpa ungkapan
kasih sayang untuk
dikenang. Mungkin saja
perpisahan itu ternyata
untuk selamanya (Jean
Paul Reatcher)
111. Maut bukanlah
kehilangan terbesar dalam
hidup. Kehilangan terbesar
adalah apa yang mati
dalam sanubari sementara
kita masih hidup (Norman
Cousins)
112. Ada yang mengukur
hidup mereka dari hari
dan tahun. Yang lain
dengan denyut jantung,
gairah dan air mata. Tetapi
ukuran sejati di bawah
mentari adalah apa yang
telah engkau lakukan
dalam hidup ini untuk
orang lain (Confusius)
113. Kita adalah apa yang
kita kerjakan berulang kali.
Dengan demikian,
kecemerlangan bukan
tindakan, tetapi kebiasaan
(Aristoteles)
114. Seorang pemimpin
adalah orang yang melihat
lebih banyak dari pada
yang dilihat orang lain,
melihat lebih jauh dari
pada yang dilihat orang
lain, dan melihat sebelum
orang lain melihat (Leroy
Eims)
115. Jangan biarkan orang
lain mempengaruhi ide
dan keputusan Anda.
Dalam lima tahun ke
depan, Anda lah – bukan
mereka – yang harus
hidup dengan pilihan yang
Anda buat (Sarah
Brklacich)
116. Bukalah mata sewaktu
berjalan, karena bisa saja
Anda akan bertemu
kesempatan. Adapun
kesempatan itu sendiri
buta. Peganglah erat-erat,
karena kesempatan datang
dan pergi tanpa
memberitahu (Anonim)
117. Sifat cinta sama
seperti sifat air dan tanah.
Apabila Anda tidak cukup
menggali, yang Anda
peroleh adalah air yang
keruh. Apabila Anda
cukup menggali, yang
Anda peroleh adalah air
yang bersih dan jernih
(Hazrat Inayat Khan)
118. Tak ada rahasia untuk
menggapai sukses.
Sukses itu dapat terjadi
karena persiapan, kerja
keras dan mau belajar dari
kegagalan (Gen Collin
Powel)
119. Kita datang ke dunia
ini sendiri, dan sendiri pula
kita meninggalkannya. Di
antara pintu masuk dan
pintu keluar, kita
menghabiskan waktu lain
untuk mencari
persahabatan (E. M.
Dooling)
120. Mereka yang tidak
bisa memaafkan orang
lain menghancurkan
jembatan yang akan
dilewatinya (Confusius)
121. Tuhan
menganugerahi Anda
wajah, tapi kita harus
memberikannya ekspresi
(Anonim)
122. Manusia tidak
dirancang untuk gagal,
tapi manusia-lah yang
gagal untuk merancang
(William J. Siegel)
123. Hati Anda belum
hidup kalau belum pernah
mengalami rasa sakit.
Rasa sakit karena cinta
akan membuka hati,
bahkan bila hati itu sekeras
batu (Hazrat Inayat Khan)